Senin, 09 November 2009

Ku buka mata dan ku lihat dunia
‘tlah ku terima anugerah dunia
Tak pernah aku menyesali yang ku punya
Tapi ku sadari ada lubang dalam hati

Ku cari sesuatu yang mampu mengisi lubang ini
Ku menanti jawaban apa yang dikatakan hati

Apakah itu kamu apakah itu dia
Selama ini ku cari tanpa henti
Apakah itu cinta apakah itu cita
Yang mampu melengkapi lubang dalam hati

Ku mengira hanya dialah obatnya
Tapi ku sadari bukan itu yang kucari
Ku teruskan perjalanan panjang yang begitu melelahkan
Dan ku yakin kau tak ingin aku berhenti

Apakah itu kamu apakah itu dia
Selama ini ku cari tanpa henti
Apakah itu cinta apakah itu cita
Yang ’kan mengisi lubang dalam hati

2070?

Saya pernah mendapat kiriman email dari seorang rekan. Subjeknya “Surat dari Tahun 2070”. Surat tersebut menceritakan kondisi menyedihkan dunia di tahun 2070.

Tahun 2070, untuk membersihkan diri, manusia harus cukup puas menggunakan handuk sekali pakai yang dibasahi minyak mineral. Kaum perempuan nggak bisa lagi memelihara rambut panjang supaya bisa membersihkan kepalanya tanpa air.

Tahun 2070, semua sungai, danau, dan bendungan sudah tercemar dan kering. Pemandangan yang ada hanya gurun pasir yang tandus. Penyakit di mana-mana—infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit dan saluran kencing jadi penyebab kematian nomor satu.

Tahun 2070, industri mengalami kelumpuhan. Angka pengangguran menjulang. Para pekerja hanya dibayar dengan segelas air minum per hari. Banyak orang menjarah air dan 80 persen makanan merupakan makanan sintetis. Kalau dulu orang direkomendasikan untuk minum 8 gelas air sehari, di tahun 2070 untuk bisa minum setengah gelas air saja sudah bagus. Sejak air jadi barang langka, penduduk nggak lagi mencuci pakaian. Pakaian bekas pakai langsung dibuang dan sampah jadi makin menumpuk. Untuk buang air, orang menggunakan septic tank.

Tahun 2070, manusia terlihat menyedihkan. Tubuh mereka lemah, kulit pecah-pecah akibat dehidrasi, penuh koreng dan luka akibat sinar matahari. Lapisan ozon dan atmosfer bumi sangat tipis. Akibatnya, tampilan orang berusia 20 tahun seperti berusia 40. Para ilmuwan melakukan penelitian yang percuma. Mereka nggak bisa membuat air. Kalaupun ada hujan, itu hujan asam.

Tahun 2070, jumlah oksigen sangat sedikit karena kelangkaan pohon dan tumbuhan hijau. Imbasnya, tingkat kecerdasan generasi masa depan menurun. Morfologi manusia berubah, banyak anak mengalami masalah defisiensi, mutasi, dan malformasi. Saking langkanya oksigen, pemerintah membuat pajak atas udara yang dihirup. Hanya orang-orang yang bisa membayar pajak yang bisa mendapatkan suplai oksigen di luar “kawasan ventilasi” dari peralatan paru-paru mekanik raksasa bertenaga surya.

Tahun 2070, beberapa negara yang masih punya pulau bervegetasi dan punya sumber air sendiri dijaga ketat oleh pasukan bersenjata. Air dianggap sebagai barang langka yang lebih berharga ketimbang emas dan permata.

Tahun 2070, tak ada lagi musim. Perubahan iklim terjadi secara global sejak abad 20 akibat efek rumah kaca dan polusi. Tahun 2070, yang ada penyesalan karean telah mengabaikan peringatan untuk menjaga kelestarian alam. Tahun 2070, tak ada lagi gambaran tentang hutan yang indah, tentang nikmatnya bermain air. Tahun 2070, yang ada adalah penyesalan dan rasa bersalah karena manusia telah menghancurkan alam. Tahun 2070, kehidupan di planet bumi yang nyaris punah, adalah warisan dari perilaku manusia di jaman kita.

Di akhir suratnya, si pengirim menulis, “Aku berharap untuk bisa kembali ke masa lampau dan meyakinkan umat manusia untuk mengerti apa yang akan terjadi. Pada saat itu masih ada kemungkinan dan waktu bagi kita untuk melakukan upaya menyelamatkan planet bumi ini!”

baliho sang pemimpin

Baliho Indah Sang Pemimpin
from al-Fathonah : Cerdas yang Bertaqwa by Abu Fauzan ibnu Lamu
Menjelang pemilu, di sepanjang jalan baliho caleg dan partai adalah suguhan yang tak terelakkan, mulai ukuran kecil hingga ukuran raksasa, dari harga dua puluh ribuan sampai yang berharga jutaan rupiah perbaliho. Siapapun tahu, apapun pesannya dan gambarnya, bohong ataupun betulan, bahwa tujuan dari baliho-baliho adalah agar mereka terkenal dan dikenal sebagai orang baik-baik dan layak untuk menjadi salah satu orang yang mengatur bangsa ini maka itu pilihlah ia.
Saya tidak akan terlalu banyak bercerita tentang mereka. Saya hanya ingin mengajak Anda untuk melihat baliho yang pernah ada di muka bumi ini masih tersimpan baik dalam arsip lipatan sejarah. Indah dan saya belum mendapatkannya hingga saat ini.


Siang di bumi Madinah, suatu hari. Matahari tengah benderang.

Teriknya sungguh garang menyapa hampir setiap jengkal kota dan pepasir lembah. Jalanan senyap, orang-orang lebih memilih istirahat di dalam rumah daripada bepergian dan melakukan perniagaan. Namun tidak baginya, lelaki tegap, berwajah teduh dan mengenakan jubah yang sederhana itu berjalan menyusuri lorong-lorong kota sendirian. Ia tidak peduli dengan panas yang menyengat. Ia tak terganggu dengan debu-debu yang naik ke udara. Ia terus saja bersemangat mengayun langkah. Sesekali ekor matanya berkerling ke sana ke mari seperti tengah mengawasi. Hatinya lega, ketika daerah yang dilewatinya sentosa seperti kemarin.

Hingga ketika ia melewati salah satu halaman rumah seorang penduduk, tiba-tiba ia berhenti. Langkahnya surut. Pandangannya tertuju pada anak kecil di sana. Ditajamkan pendengarannya, samar-samar ia seperti mendengar suara lirih cericit burung. Perlahan ia mendatanginya dan dengan lembut ia menyapa bocah laki-laki yang tengah asyik bermain.

"Nak, apa yang berada di tanganmu itu?" Wajah si kecil mendongak, hanya
sekilas dan menjawab.

"Paman, tidakkah paman lihat, ini adalah seekor burung," polosnya ringan.
Pandangan lelaki ini meredup, ia jatuh iba melihat burung itu mencericit parau.
Di dalam hatinya mengalun sebuah kesedihan, "Burung ini tentu sangat ingin terbang dan anak ini tidak mengerti jika mahluk kecil ini teraniaya."

"Bolehkah aku membelinya, nak? Aku sangat ingin memilikinya, " suaranya penuh harap. Si kecil memandang lelaki yang tak dikenalnya dengan seksama. Ada gurat kesungguhan dalam paras beningnya. Lelaki itu masih saja menatapnya lekat. Akhirnya dengan agak ragu ia berkata, "Baiklah paman," maka anak kecil pun segera bangkit menyerahkan burung kepada lelaki yang baru pertama kali dijumpainya.

Tanpa menunggu, lelaki ini merogoh saku jubah sederhananya. Beberapa keping uang itu kini berpindah. Dalam genggamannya burung kecil itu dibawanya menjauh. Dengan hati-hati kini ia membuka genggamannya seraya bergumam senang, "Dengan menyebut asma Allah yang Maha Penyayang, engkau burung kecil, terbanglah.. .terbanglah. .."

Maka sepasang sayap itu mengepak tinggi. Ia menengadah hening memandang burung yang terbang ke jauh angkasa. Sungguh, langit Madinah menjadi saksi, ketika senyuman senang tersungging di bibirnya yang seringkali bertasbih. Sayup-sayup didengarnya sebuah suara lelaki dewasa yang membuatnya pergi dengan langkah tergesa. "Nak, tahukah engkau siapa yang membeli burung mu itu? Tahukah engkau siapa lelaki mulia yang kemudian membebaskan burung itu ke angkasa? Dialah Khalifah Umar nak..."

***
Malam-malam di kota Madinah, suatu hari.

Masih seperti malam-malam sebelumnya, ia mengendap berjalan keluar dari rumah petak sederhana. Masih seperti malam kemarin, ia sendirian menelusuri jalanan yang sudah seperti nafasnya sendiri. Dengan udara padang pasir yang dingin tertiup, ia menyulam langkah-langkah merambahi rumah-rumah yang penghuninya ditelan lelap. Tak ingin malam ini terlewati tanpa mengetahui bahwa mereka baik-baik saja. Sungguh tak akan pernah rela ia harus berselimut dalam rumahnya tanpa kepastian di luar sana tak ada bala. Maka ia bertekad malam ini untuk berpatroli lagi.

Madinah sudah tersusuri, malam sudah hampir di puncak. Angkasa bertabur
kejora. Ia masih berjalan, meski lelah jelas terasa. Sesekali ia mendongak
melabuhkan pandangan ke langit Madinah yang terlihat jelita. Maka ia pun
tersenyum seperti terhibur dan memuja pencipta. Tak terasa Madinah sudah
ditinggalkan, ia berjalan sudah sampai di luar kota. Dan langkahnya terhenti
ketika dilihatnya seorang lelaki yang tengah duduk sendirian menghadap sebuah
pelita.

"Assalamu'alaikum wahai fulan," ia menegur lelaki ini dengan santun.

"Apakah yang engkau lakukan malam-malam begini sendirian," tambahnya. Lelaki itu tidak jadi menjawab ketika didengarnya dari dalam tenda suara perempuan yang memanggilnya dengan mengaduh. Dengan tersendat lelaki itu memberitahu bahwa istrinya akan melahirkan. Lelaki itu bingung karena di sana tak ada sanak saudara yang dapat diminta pertolongannya.

Setengah berlari maka ia pun pergi, menuju rumah sederhananya yang masih
sangat jauh. Ia menyeret kakinya yang sudah lelah karena telah mengelilingi Madinah. Ia terus saja berlari, meski kakinya merasakan dengan jelas batu-batu
yang dipijaknya sepanjang jalan. Tentu saja karena alas kakinya telah tipis dan dipenuhi lubang. Ia jadi teringat kembali sahabat-sahabatnya yang mengingatkan
agar ia membeli sandal yang baru.

"Ummu Kultsum, bangunlah, ada kebaikan yang bisa kau lakukan malam ini," Ia membangunkan istrinya dengan nafas tersengal. Sosok perempuan itu menurut tanpa sepatah kata. Dan kini ia tak lagi sendiri berlari. Berdua mereka membelah
malam. Allah menjadi saksi keduanya dan memberikan rahmah hingga dengan selamat mereka sampai di tenda lelaki yang istrinya akan melahirkan.

Ummu Kultsum segera masuk dan membantu persalinan. Allah Maha Besar, suara tangis bayi singgah di telinga. Ibunya selamat. Lelaki itu bersujud mencium
tanah dan kemudian menghampirinya sambil berkata, "Siapakah engkau, yang begitu mulia menolong kami?"

Lelaki ini tidak perlu memberikan jawaban karena suara Ummi Kultsum saat itu
memenuhi lengang udara, "Wahai Amirul Mukminin, ucapkan selamat kepada tuan rumah, telah lahir seorang anak laki-laki yang gagah."

***
Berulangkali aku memandang baliho di atas. Ah, jika saja para caleg-caleg dan capres bisa membuat baliho indah seperti itu. Bukan untuk kepentingan sesaat, apalagi dunia dengan kekuasaannya. Atas nama amanah yang jauh dari lubuk hatinya ia takuti apalagi untuk menginginkan dan memperebutkannya. Bukan untuk cari muka tapi hanya mengharap wajah Allah Azza wa Jalla. Saya pasti memilihnya.

Sumber: eramuslim.com dengan perubahan seperlunya
dari : alfathonah.blogspot .com
--

17 hal

17 Hal yang harus diingat
1. Jika sudah terjadi masalah, tdk harus dihindari (bingung), tapi HARUS DIHADAPI dengan tenang (dipikirkan jalan keluarnya) dan pasti selesai/ ada jalan keluarnya.

2. Menghadapi semua hal, tdk boleh berpikir negatif, seperti: "saya pasti tdk mampu", "saya tdk bisa", dan seterusnya. Tapi selalu berpikir positif, seperti: "saya bisa, pasti ada jalan keluarnya" dan lain lain.
3. Sudah dan senang semuanya tergantung pikiran saja!! ( Pikiran adalah pelopor!!). Jadi jaga pikiran kita baik - baik. Jangan pikir yang jelek/negatif. Selalu berpikir yang positif (baik).

4. Segala kesulitan/kesusahan akan berakhir. sebesar apapun masalahnya akan selesai juga dengan berjalannya waktu. Seperti pepatah mengatakan : TIDAK ADA PESTA YANG TIDAK BERAKHIR.

5. Orang yg sukses 85% ditentukan dari sikap/prilaku, 15% baru ditentukan ketrampilan. Jadi sikap kita dalam hidup ini sangat penting.

6. Segala sesuatu berubah (anicca). Kita tdk perlu susah. Misalnya : sekarang susahnya, selanjutnya pasti berubah menjadi senang. sekarang ada orang yang tdk senang pada kita, suatu saat nanti akan baik juga.

7. Hukum karma, berarti berbuat baik akan mendapat hasil baik dan sebaliknya, seperti tanam padi, pasti panen padi. Ingat!! Usahakan setiap saat selalu berbuat (tanam) kebaikan agar mendapatkan (panen) kebaikan. Jgn melakukan kejahatan. Dan jgn berharap mendapat balasan dari perbuatan baik kita!!!

8. Kesehatan asalah paling nomor satu (berhaga). Jaga kesehatan kita dengan olahraga, istirahat yang cukup dan jangan makan sembarangan.

9. Hidup ini penuh dengan masalah/persoalan/penderitaan. Jadi kita sdh tahu TIDAK MUNGKIN SELALU LANCAR/TENANG. Siapkan mental, tabah, sabar dan tenaga untuk menghadapinya. itulah kenyataan hidup yang harus dihadapi oleh setiap manusia.

10. Masa depan seseorang sangat tergantung pada sikap dan buku buku yang dibaca. Jadi membaca sangat penting dan menentukan masa depan seseorang.

11. Jangan membicarakan kejelekan orang lain, karena kita akan dinilai jelek
oleh orang yg mendengarkannya.

12. Pergaulan sangat penting dan merupakan salah satu kunci sukses. Boleh bergaul dengan orang jahat maupun baik asal kita HARUS TAHU DIRI/JANGAN TERPENGARUH LINGKUNGAN. Lebih baik lagi apabila kita bisa menuntun yang jahat ke jalan yang benar.

13. Budi orang tua, tidak dapat dibayar dengan apapun juga. begitu juga dengan
budi orang2 yang telah membantu kita.

14. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi jangan minder dengan kekurangan kita. dan jangan iri dengan kelebihan orang. HARGAILAH DIRIMU APA ADANYA!!!\

15. JANGAN MEMPERTENTANGKAN (MEMPERDEBATKAN) hal hal kecil yang tdk berguna
dengan siapapun juga.

16. Kunci sukses dlm hidup ini, selalu bersemangat, berusaha, disiplin, sabar, bekerja keras, rajin berdoa/sembahyang, banyak berbuat baik serta tdk blh berputus asa.

17. Jangan Menilai orang dari Harta(kekayaan), penampilan ataupun kondisi
fisik. Semua orang itu SAMA!!!

fireflies

Kunang-kunang dilengkapi dengan sistem yang menakjubkan. Serangga ini memiliki organ dalam tubuhnya yang memancarkan cahaya berpendar.Cahaya ini sangat penting bagi kelestarian jenisnya, sebab kunang-kunang betina dan jantan mengenali jenis kelamin masing-masing berdasarkan cahaya mereka.

Organ berpendar pada kunang-kunang terdiri atas tiga lapisan, persis seperti lampu depan mobil. Sel-sel yang menghasilkan cahaya berada pada lapisan paling bawah. Sel-sel ini bertugas menghasilkan zat yang mudah terbakar. Zat ini bereaksi dengan oksigen di bawah kendali sebuah enzim. Akibat reaksi kimia ini, cahaya berpendar yang proses pembuatannya mirip seperti pada pabrik ini, pertama-tama diteruskan ke lapisan cekung terdekat, dan kemudian ke lapisan transparan bagian atas di mana cahaya ini dipantulkan.

Kualitas sempurna dan tingkat produktifitas 98% dari cahaya berpendar ini mengejutkan para ilmuwan yang meneliti kunang-kunang. Bola lampu yang digunakan manusia untuk penerangan hanya mampu mengubah 5% dari energi yang diterimanya menjadi cahaya, sedangkan 95% sisanya terbuang dalam bentuk panas. Karena 95% panas yang dihasilkan inilah kita tidak tahan menyentuh bola lampu yang sedang menyala. Meskipun kunang-kunang menghasilkan cahaya hampir 20 kali lebih besar dari bola lampu, suhu kunang-kunang tidak naik karena sifat dingin cahaya mereka. Manusia hanya mampu membuat cahaya dingin di laboratorium setelah melakukan serangkaian reaksi kimia.
kunang kunang bianatang yang sangat menakjubkan.. salah satu makhluk Tuhan yang ku kagumi.. cara pandang setiap orang tentang segala sesuatu sering berbeda namun cukup menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang berfikir.
Aku penasaran bagaimana cara mereka bertasbih.. bagaimana mereka makan,.. apa yang ada dalam pikirannya.. atau.. oops.. saku lupa sepertinya makhluk Allah yang dikaruniai pikiran hanyalah manusia..
lama aku tidak melihat kunang kunang.. aku merindukan mereka.. saat di desa aku hampir bisa menemukan mereka dengan mudah jika malam tiba.. meski satu satu dan tidak sebanyak yang ku harapkan tapi cukup setidaknya untuk mengobati rindu..
hmmm.. jadi ingat kisahku..
pernahkah kamu merindukan seseorang? yang kemungkinan sangat kecil untuk bertemu dengannya kecuali dalam mimpi? yang kamu cintai dan kamu sayangi..
memang sesuatu tidak akan terasa berharga sampai kau kehilangannya.. aku baru merasakan hal ini.. seandainya waktu bisa di putar ulang.. ha ha.. aku baru saja ngomong sesuatu yang imposible dan tidak mungkin...
kembali pada rinduku tentang kunang kunang.. mungkin saja aku masih bisa menemukannya jika aku mau berusaha pergi malam2 di sawah.. hunting flyfire!!
tapi rinduku pada seseorang.. no comment.. i can't telling you more.. Im scared if my tears drop.. and i think it will be useless..

fakta kah??

14/10/09
Falkta ilmiah
Istilah 'belum lima menit' (di Eropa/Amerika disebut 'Five Second Rule') jika ada makanan jatuh asalnya dari jaman Genghis Khan. "Semua makanan yang jatuh ke lantai dalam kurun 12 jam aman dimakan" sabda Genghis Khan pada saat jamuan. Maka sejak saat itu di setiap tempat mulai mempercayai ucapan tersebut.


Di Eropa/Amerika disebut 'Five Second Rule', di Indonesia lebih dikenal dengan istilah 'belum lima menit', di Eropa sempat dikenal istilah 'Twenty-Five Minute Rule', di Boston sekitar tahun 1700 dikenal 'One Minute Rule' karena lebih dari satu menit makanan yang jatuh digondol anjing.
Bicara soal terkenalnya Tenabang (Tanah Abang) di masa lalu, satu catatan penting yang terjadi di sana, adalah pemutaran film, atau dulu dinamakan 'gambar idoep', yang pertama kalinya pada 5 Desember 1900. Pemutaran film dokumenter yang menceritakan perjalanan Raja Hertog Hendrik dan Ratu Olanda di Den Haag itu tidak sukses, karena mahalnya harga tiket.


Catatan sejarah itu sebenarnya satu kelebihan tersendiri, terlebih untuk dunia perfilman Indonesia. Mengingat pemutaran film itu hanya lima tahun, setelah dilakukan pertama kalinya di Paris pada 28 Desember 1895. Bahkan lebih dulu dibanding Korea pada 1903, serta Italia pada 1905.
Percaya tidak, Kubilai Khan adalah tokoh pemimpin dunia pertama yang menyatakan bahwa hari-hari besar agama Buddha, Kristen, Yahudi, dan Islam dijadikan sebagai hari libur resmi kenegaraan.


Asal tahu saja, Kubilai Khan adalah cucu dari Genghis Khan yang sangat legendaris itu yang memiliki kekuasaan yang merentang dari perbatasan Eropa, Timur Tengah, hingga hampir seluruh Asia Timur pada abad ke-13. Dengan kata lain, hari libur resmi kenegaraan pada tiap hari besar agama di dunia memang memungkinkan untuk dilakukan oleh Kubilai Khan karena luasnya wilayah kekuasaannya.
Berdasarkan lembaga sensus Amerika pada tanggal 19 Juli 1999, jam 12:24:02, jumlah manusia yang mendiami dunia mencapai nilai 6.000.000.000 (enam miliar).


Populasi Manusia:
1 Miliar tahun 1809
2 Miliar tahun 1927 (123 tahun dari sebelumnya)
3 miliar tahun 1960 ( 33 tahun dari sebelumnya)
4 miliar tahun 1974 (14 tahun dari sebelumnya)
5 Miliar tahun 1987 (13 tahun dari sebelumnya)
6 Miliar tahun 1999 (12 tahun dari sebelumnya)


Dari mana asal frase 'OK' hingga saat ini masih misterius. Yang pasti frase 'OK' terkenal ke seluruh penjuru dunia atas sumbangsih globalisasi Amerika sejak permulaan abad 20.


Tahun 1830-an di Amerika memang populer frase 'OK' yang diartikan secara slank "Oll Korrect", tapi orang-orang Yunani juga mempergunakan frase 'Ola Kala' atau mungkin saja asal 'OK' dari suku Indian Choctaw 'Oke'.
Keperawanan di Amerika sering diistilahkan dengan 'cherry pie' bagaimana ceritanya ?


Buah ceri berwarna merah darah, dengan kulit tipis yang agak kuat. Saat kulitnya pecah, bagian dalamnya yang lunak akan keluar beserta biji-bijinya. Ceri yang dibuat jus mirip dengan darah. Bila terkena kertas atau kain putih, nodanya mirip darah yang menempel. Cerita ini adalah salah satu teori kuno yang hendak mengungkapkan kenapa selaput dara dikaitkan dengan buah ceri.


Baru-baru ini menurut laporan National Geographic Para ilmuwan telah menemukan fosil-fosil tengkorak dari suatu spesies manusia yang tumbuh tidak lebih besar dari kanak-kanak berusia lima tahun. Manusia kerdil yang memiliki tengkorak seukuran buah jeruk ini diduga hidup 13.000 tahun lalu, bersama gajah-gajah pigmi dan kadal-kadal raksasa seperti Komodo.



Yang unik dari temuan ini adalah bahwa sisa-sisa manusia kerdil seukuran bangsa Hobbit dalam film "Lord of the Rings" itu dijumpai di sebuah goa di Flores, Indonesia. Penemunya adalah ilmuwan-ilmuwan Indonesia dan Australia. Tahukah anda bahwa penemuan ini sebenarnya sudah sejak tahun 1974 hanya saja waktu itu peneliti Indonesia tidak mempunyai dana yang cukup untuk mempublikasikannya dan melanjutkan penelitiannya.
Lirik lagu "Happy Birthday to You" sebetulnya bukan diperuntukkan ulang tahun, karena lirik yang sebenarnya "good morning to all" dinyanyikan oleh guru dan murid ketika masuk kelas di sekitar awal tahun 1900-an.


baru sekitar tahun 1924 lagu "good morning to all" pelan-pelan dinyanyikan "Happy Birthday to You", hingga sekarang menjadi lagu paling sering dinyanyikan di dunia dan hingga kini pula tidak tahu siapa pengarang sebenarnya.
Rekor mengetik SMS tercepat dipegang oleh Ang Chuang Yang. Remaja 16 tahun asal Singapura ini berhasil mengetik SMS 160 karakter hanya dalam waktu 41,52 detik. Prestasi Ang kali memecahkan rekor yang sebelumnya dicatatkan warga Amerika Ben Cook pada bulan Juli 2006, dengan catatan waktu 42,22 detik. Ponsel kamera pertama di dunia adalah Sharp J-SH04 yang dikeluarkan di Jepang pada bulan November tahun 2000. Ponsel ini memiliki resolusi kamera 110.000 piksel.
Virus ponsel pertama di dunia dibuat oleh Job de Haas, peneliti keamanan komputer di Belanda, pada tahun 2001. Virus ini dapat merusak ponsel-ponsel Nokia lewat pesan singkat alias SMS.
Ponsel komersial pertama yang diluncurkan ke pasaran adalah Motorola DynaTAC 8000x pada tahun 1983.
Operator telekomunikasi dengan jumlah pelanggan terbesar di dunia ternyata di pegang oleh China Mobile. Pelanggannya mencapai 200 juta orang lebih. Melampaui posisi Vodafone yang memiliki pelanggan sekitar 186 juta orang.

Pelanggan Layanan 3G terbanyak di dunia adalah NTT DoCoMo dari jepang. Pelanggannya mencapai 29 juta orang. Urutan kedua diduduki oleh 3 Italy dari negara italy dengan jumlah pelanggan kurang lebih 8 juta. Sedangkan posisi ketiga di raih oleh SoftBank Mobile dari Jepang.

Apa komposisi kentut?
Bervariasi. Makin banyak udara Anda telan, makin banyak kadar nitrogen dalam kentut (oksigen dari udara terabsorbsi oleh tubuh sebelum sampai di usus). Adanya bakteri serta reaksi kimia antara asam perut & cairan usus menghasilkan karbondioksida. Bakteri juga menghasilkan metana & hidrogen. Proporsi masing-masing gas tergantung apa yang Anda makan, berapa banyak udara tertelan, jenis bakteri dalam usus, berapa lama kita menahan kentut. Makin lama menahan kentut, makin besar proporsi nitrogen, karena gas-gas lain terabsorbsi oleh darah melalui dinding usus. Orang yang makannya tergesa-gesa kadar oksigen dalam kentut lebih banyak karena tubuhnya tidak sempat mengabsorbsi oksigen.


Kenapa kentut berbau?
Bau kentut karena kandungan hidrogen sulfida & merkaptan. Kedua senyawa ini mengandung sulfur (belerang). Makin banyak kandungan sulfur dalam makanan Anda, makin banyak sulfida & merkaptan diproduksi oleh bakteri dalam perut, & makin busuklah kentut Anda. Telur & daging punya peran besar dalam memproduksi bau busuk kentut. Kacang-kacangan berperan dalam memproduksi volume kentut, bukan dalam kebusukannya.


Kenapa kentut berbunyi?
Karena adanya vibrasi lubang anus saat kentut diproduksi. Kerasnya bunyi tergantung pada kecepatan gas.Kenapa kentut yg busuk itu hangat & tidak bersuara?
Salah satu sumber kentut adalah bakteri. Fermentasi bakteri & proses pencernaan memproduksi panas, hasil sampingnya adalah gas busuk. Ukuran gelembung gas lebih kecil, hangat & jenuh dengan produk metabolisme bakteri yg berbau busuk. Ini kemudian menjadi kentut, walau hanya kecil volumenya, tapi SBD (Silent But Deadly).
Created by benQ di 15:54 0 Comment
Label: Fakta
Reaksi:
Fakta singkat
Suara yang kita dengar dari dalam kerang bukan suara ombak laut, tapi suara aliran darah dalam kepala kita.

Setiap ginjal terdiri dari 1 juta filter tunggal yang menyaring rata-rata 1,3 liter darah per menit dan menghasilkan 1,4 liter urin sehari.

Picasso melukis karya emas hingga berusia 90 tahun.

Menurut Darwin (dan beberapa ilmuwan lain) usus buntu itu dulu sebenarnya adalah bagian ketiga dari sistem pencernaan kita. Fungsinya untuk mencerna daun! Oleh karena manusia berhenti makan daun mentah dan mulai memasak semua makanannya akhirnya usus buntu kehilangan pekerjaannya.

Rata-rata hujan jatuh dengan kecepatan 7 mil per jam.

Pada abad kedelapan belas, payung digunakan pada waktu hujan hampir di seluruh Eropa. Payung tidak banyak berubah dalam gayanya selama masa ini, walaupun memang menjadi lebih ringan. Baru pada abad keduapuluh payung wanita mulai dibuat dalam berbagai warna.

Otak bekerja lebih aktif ketika tidur dari pada ketika nonton TV.

Edison di tarik keluar oleh ibunya yang sangat marah kepada gurunya yang menganggapnya ber "otak udang", setelah baru bersekolah selama 3 bulan.

Rata2 waktu yg dibutuhkan orang dari mulai memejamkan mata hingga tidur adalah 7 menit.

Ketika kamu tidur tubuhmu mengembang sekitar 8 mm. Saat kamu bangun tubuhmu mengerut lagi seperti semula. Kenapa bisa begitu ? Ternyata tulang rawan kita bisa mengembang dan mengerut (saat berdiri dan duduk) seperti spon karena pengaruh gravitasi.

Dalam kebudayaan yunani kuno, pengantin wanita biasanya membawa sebongkah kecil gula didalam sarung tangannya, mereka percaya hal itu bisa membawa kehidupan pernikahan yang manis.

Wanita berkedip dua kali lebih banyak dari pria.

Pria lebih mampu membaca tulisan dengan ukuran huruf kecil daripada wanita.

Novel yang terkenal di dunia -- dan yang terbaik yang pernah ada pertama kalinya --
ternyata ditulis oleh seorang wanita dari jepang tahun 1007 yaitu Murasaki Shikibu dengan judul "kisah Genji".

Pada abad kedelapan belas, payung digunakan pada waktu hujan hampir di seluruh Eropa.
Payung tidak banyak berubah dalam gayanya selama masa ini, walaupun memang menjadi lebih ringan. Baru pada abad keduapuluh payung wanita mulai dibuat dalam berbagai warna.

Selama konflik antara Ethiopia-Eritrea (1998-2000), Ethopia menyewa piilot pemburu bayaran. Salah satu pilotnya dengan julukan Bar-Su dengan pesawat tempur Sukhoi Su-27 berhasil merontokkan sebuah pesawat tempur MiG-29 Eritrea dalam suatu 'dog fight' sengit. Yang mengagumkan dari pertempuran udara tersebut adalah sang pilot penempur bayaran tersebut adalah seorang wanita.

Ada masa Jepang, wanita gampang dicerai dengan alasan kidal.

Winston Churchill lahir di toilet wanita saat acara dansa.

Pria kehilangan 40 helai rambut tiap hari. wanita 70 helai.
Pada zaman dahulu, orang-orang nikaragua percaya, jika mereka melemparkan wanita muda yang cantik kedalam gunung berapi, maka gunung tsb akan berhenti meletus.

Jika anda kentut secara konsisten selama 6 tahun 9 bulan, anda akan menghasilkan gas yang cukup untuk menciptakan energi yang diperlukan dalam membuat bom atom.

Kentut sapi termasuk penyebab utama global warming.

Owl City Fireflies

You would not believe your eyes
If ten million fireflies
Lit up the world as I fell asleep

'Cause they'd fill the open air
And leave teardrops everywhere
You'd think me rude
But I would just stand and stare

I'd like to make myself believe
That planet Earth turns slowly
It's hard to say that I'd rather stay
Awake when I'm asleep
'Cause everything is never as it seems

'Cause I'd get a thousand hugs
From ten thousand lightning bugs
As they tried to teach me how to dance

A fox trot above my head
A sock hop beneath my bed
A disco ball is just hanging by a thread

I'd like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It's hard to say that I'd rather stay
Awake when I'm asleep
'Cause everything is never as it seems
When I fall asleep

Leave my door open just a crack
(Please take me away from here)
'Cause I feel like such an insomniac
(Please take me away from here)
Why do I tire of counting sheep
(Please take me away from here)
When I'm far too tired to fall asleep

To ten million fireflies
I'm weird 'cause I hate goodbyes
I got misty eyes as they said farewell

But I'll know where several are
If my dreams get real bizarre
'Cause I saved a few and I keep them in a jar

I'd like to make myself believe
That planet Earth turns slowly
It's hard to say that I'd rather stay
Awake when I'm asleep
'Cause everything is never as it seems
When I fall asleep

I'd like to make myself believe
That planet Earth turns slowly
It's hard to say that I'd rather stay
Awake when I'm asleep
'Cause everything is never as it seems
When I fall asleep

I'd like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It's hard to say that I'd rather stay
Awake when I'm asleep
Because my dreams are bursting at the seems

6xx mnitikkn air mata

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demihari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung merekamenghadap ke langit.Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.
Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis disekelilingku kelihatannya membawanya, Aku mencuri lima puluh sen dari laciayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut didepan tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya.:
"Siapa yang mencuri uang itu?" beliau bertanya.
Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"
Dia mengangkat tongkat bambu itu tingi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!"
Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus menerus mencambukinya, sampai beliau kehabisan nafas. Sesudahnya, beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi.
"Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!"
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutupmulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."
Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk keSMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk kesebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman,menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnyamemberengut :"Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik...hasil yang begitubaik..."
Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas. Sambil berkata :
"Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?".
Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata :
"Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyakbuku."
Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya sambil berkata :
"Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya?. Bahkan jikaberarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berduasampai selesai!".
Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjamuang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yangmembengkak, dan berkata :
"Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidakakan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini.".
Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan keuniversitas. Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikkumeninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacangyang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkansecarik kertas di atas bantalku:
"Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja danmengirimu uang.".
Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan airmata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun.Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yangadikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi,aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas) . Suatu hari, akusedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan :
" Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana !".
Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, danmelihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen danpasir. Aku menanyakannya, :
"Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?"
Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan merekapikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akanmenertawakanmu? "
Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debudari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku :
"Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamuadalah adikku bagaimana pun penampilanmu. ..".
Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Iamemakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan :
"Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harusmemiliki satu."
Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalampelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.
Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telahdiganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, akumenari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskanbegitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!" Tetapi katanya, sambiltersenyum :
"Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkahkamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendelabaru itu..".
Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratusjarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya danmebalut lukanya.aku bertanya :
"Apakah itu sakit?".
"Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi,batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidakmenghentikanku bekerja dan..." Ditengah kalimat itu ia berhenti.
Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun kewajahku. Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26.
Ketika aku menikah, aku tinggal di kota . Banyak kali suamiku dan akumengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi merekatidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidakakan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan :
"Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini."
Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkanpekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikkumenolak tawaran tersebut. Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerjareparasi.
Suatu hari, adikku diatas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel,ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan akupergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu :
"Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harusmelakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yangbegitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. :
"Pikirkan kakak ipar...ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidakberpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apayang akan dikirimkan?"
Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yangsepatah-sepatah:
"Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"
"Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu,ia berusia 26 dan aku 29.
Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani daridusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanyakepadanya :
"Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?".
Tanpa bahkan berpikir ia menjawab :
"Kakakku."
Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidakdapat kuingat :
"Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiaphari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah danpulang ke rumah. Suatu hari, Saya kehilangan satu dari sarung tanganku.Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja danberjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetarankarena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sumpitnya.Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjagakakakku dan baik kepadanya."
Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannyakepadaku.
Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku akhirnya keluar juga :
"Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku."
Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaanini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.