Alhamdulillah, atas segala karunia yang telah Allah berikan.
31 Desember 2014 dan 1 Januari 2015 bukan menjadi hari spesial atau tahun yang patut dirayakan, wong sekarang ini tanggal 9 Rabi'ul Awal 1436 bagi umat Islam. Tapi saya juga ndak akan saklek dengan membuang kalender masehi di rumah, mau tidak mau kan Indonesia dan sebagian besar penanggalan yang dianut bukan kalender hijriyah. hehe
Nanti malam di deket rumah pasti masih banyak kembang api, pesta, maupun makan-makan secara masif terstruktur dan sistematis. Tidak bisa dipungkiri meski mayoritas masyarakat di sekitar rumah adalah muslim namun terbawa budaya ala-ala barat. Seperti kata penulis faforit saya Om Tere Liye: "Jika saja Bung Karno masih hidup pastilah beliau akan sedih, gimana ndak sedih Indonesia yang diperjuangkan kemerdekaannya dengan darah dan air mata ternyata mulai kehilangan identitas. Budaya mulai dari berpakaian, bicara, maupun makanan tidak jelas kebarat-baratan atau ketimur-an." Di luar negri yang baru saya ketahui ternyata kalau mau menyalakan kembang api ada aturanya, "Regulation and Safety" seperti harus di tempat yang tidak membahayakan, baik penjual maupun pembeli terikat oleh undang2 yang mengatur tentang "Hazardous Substance" atau kategori bahan berbahaya. Anak-anak gak boleh menyalakan kembang api sembarangan tanpa dampingan orang dewasa. Sisi baiknya mereka rata-rata sangat patuh pada aturan tersebut, sehingga kejadian yang tidak diinginkan sangat minimal.
Di Indonesia??? #ngelus dada
Kalopun ada peraturan cara pemakaian kembang api di kemasannya, dilihat pun tidak apalagi mau patuh.
Pada pemukiman padat yang temboknya hanya dipisahkan gang semeter, anak-anak balita tanpa dampingan orang dewasa dengan gembira menyalakan bahan yang bisa saja mempreteli jari mereka. Selain suaranya yang sangat mengganggu kesejahteraan telinga secara lahir batin belum lagi kalau sampai ada kembang api yang kesasar ke rumah dan membakar apapun yang dihinggapinya.
Tak ada pembenaran yang pantas untuk melegalkan kembang api dinyalakan oleh setiap orang. Setiap ada suara kembang api berfikirkah yang menyalakan tentang orang yang mungkin tengah berduka, diuji sakit, mempunyai bayi kecil, jantungan, atau kelaparan karna tidak mampu membeli makan. Adakah yang sedang seperti itu? ADA. INSYAALLAH!