Rabu, 20 Oktober 2010

Ku mengenalmu lewat JIWA, bukan lewat MATA

Kujadikan kamu SAUDARA lewat HATI, bukan sekedar BASA-BASI

Ku tak tahu seperti apa aku dalam pandangmu, selayak apa ku dalam ukhuwahmu

tapi yang ku tahu..

meski dengan keTERBATASan dan berbalut keKEKURANGAN

aku menulis NAMAmu di HATIku

Sejak awal

kita dalam balutan ISLAM UHIBBUKIFILLAH



Sebuah pesan singkat dari seorang sahabat yang begitu menggugah jiwaku. Sejenak hati ini merasa malu dan keliru. Sungguh, aku tak pernah melupakanmu. Mungkin tanpa kusadari, ku telah mengabaikanmu karena berbagai kesibukan yang mencengkeramku.



Andai saja kau tahu....

Engkaulah sahabat jiwaku, meski raga tiada pernah bersua dan jarak terbentang di antara kita.

Engkaulah saudaraku, walau darah kita tak sama dan terlahir dari rahim yang berbeda.

Tiada terlewat namamu dalam lirih doaku.

Tiada terungkap besarnya kasih ini padamu.



Sahabat, MAAFkan aku...

Moga keceriaan kan slalu menghias wajah indahmu dan ketenangan sentiasa menyelimuti jiwamu.



Sahabat, cinta ini karena-Nya....

Smoga Allah pertemukan kita dalam indah mihrab-Nya dan memberi kita naungan manakala kelak tak ada naungan selain naungan-Nya.

~~@~~

Senin, 18 Oktober 2010

Cinta itu tumbuh secara tak terduga. Terkadang kau berpikir bahwa kau LEBIH BAIK mencintai orang tersebut. Namun ketika HATImu menolaknya kau tak akan mampu berbuat apa-apa. Biarlah perlahan-lahan hatimu, bersama dengan masa yang akan menghapusnya dari pikiranmu.Namun ketika HATImu membenarkan kau justru akan dibuat kebingungan karenanya. Kau justru akan berpikir ulang sebelum kau benar-benar yakin bahwa dialah cintamu yg sebenarnya.Cinta karena Allah adalah ketika kau mengerti, tak hanya kelebihan dari orang itu yang kau lihat, namun juga MEMAHAMI dan MENERIMA kekurangan-kekurangan yang dimilikinya. Sungguh pun kau baru boleh mengatakan bahwa "aku mencintainya" setelah kau benar-benar mengenalnya dgn sebenar-benarnya, yaitu baik dan buruknya.



Cinta itu adalah ketika timbul perasaan aneh disekujur tubuhmu baik ketika kau melihatnya, mendengarnya, ataupun ketika kau merasakan kehadirannya di dekatnya. Adakalanya kau selalu ingin dekat dengannya, namun yakinlah, bahwa jarak yang jauh terkadang justru mampu mendekatkan hati kalian. Dan juga sebaliknya, kedekatan tanpa ikatan pernikahan seringkali merenggangkan hati kalian.



Cinta karena Allah itu tidak akan pernah sebatas pada penampilan dan kecantikan. Adakalanya kau akan lebih mencintai sebongkah arang hitam daripada sebutir intan yang berkilauan. Karena sesungguhnya kau sadar bahwa kau membutuhkan sebuah kehangatan yang mampu mengusir rasa dingin dari jiwamu. Lebih daripada sekedar keindahan yang ternyata membuatmu beku kedinginan.



Cinta karena Allah itu TIDAK akan tumbuh dari kecantikan seseorang. Namun KECANTIKAN seseorang justru akan tampak ketika kau mencintainya. Adalah bagaimana kau bisa mencintainya karena akhlak dan agamanya, bukan pada rupa, harta, ataupun nasabnya. karena dengan inilah kau bisa menepis kefakiran, kehinaan, ketidak bahagiaaan, dan kemudian menggantinya dengan kemuliaan yang diridhoi oleh Allah SWT.



Cinta karena Allah akan membuatmu merasa tidak perlu memiliki meskipun dalam hatimu kau sangat ingin. Adalah bagaimana kau bisa ikhlas ketika dia ternyata lebih mencintai orang lain dan bahkan kau pun bisa berdoa agar mereka bisa berbahagia.



Cinta karena Allah tidak akan menggiringmu pada jurang kemaksiatan. Ketika kau melihat dia dan mencintainya, hal itu akan membuatmu semakin berbenah diri, kau menjadi mampu melihat kekurangan-kekurangan dirimu untuk kemudian memperbaikinya.





Cinta Karena Allah tidak akan membuatmu berpikir sempit, justru kau akan berpikir lebih jauh ke depan, lebih matang, lebih dewasa, dan ke arah yang lebih serius…!! Kau tidak akan berpikir dan membayangkan apabila kalian sudah pacaran, namun kau sudah berpikir ke arah pernikahan. Karena kau sadar bahwa ia jauh lebih kokoh, suci, berarti dan bermakna di hadapan Allah daripada sekedar pacaran. Cinta karena Allah terkadang tak tumbuh dengan sendirinya. Kita seperti layaknya diberi biji untuk ditanam. Lalu ia tergantung pada bagaimana kita merawatnya. Jika kita baik, maka baik pulalah perasaan itu, dan juga sebaliknya. Terkadang pula bisa jadi ia tumbuh dengan sendirinya. Ada saat dimana kau terkadang ingin membunuh saja perasaan tersebut namun entah mengapa kau tak berdaya. Karena sebenarnya bukanlah kita yang menumbuhkan perasaan cinta tersebut, namun Rabb yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang lah yang berkehendak atas segala perasaan itu.



Cinta karena Allah Bukanlah tentang bagaimana kalian saling memandang, namun bagaimana tentang kalian melihat ke arah yang sama, dan berjalan ke arah yang sama. Kalian sadar bahwa kalian tidak akan mampu menghadapi perjalanan tersebut sendirian melainkan kau butuh seseorang untuk berjalan disisimu, yang saling membantu, saling meringankan, dan saling mengarahkan dalam perjalanan menggapai Ridha-Nya



Cinta karena Allah tidaklah selalu membutuhkan beragam kesamaan diantara kalian. Namun yang terpenting adalah kesamaan prinsip dan tujuan, yaitu menggapai ridha Allah SWT. dalam dirimu kau pun ingin agar kau merasa layak untuk mencintai dan dicintai olehnya.



Segala puji hanya bagiMu Ya Rabb Sang penguasa tidak ada yang luput dari pengetahuanMu..tidak akan habis air lautan atau bhkan lebih dari itu untuk menuliskan kalam Mu ..selalu berusaha untuk dapat memahami bahwa tidak ada yang sia-sia atas yang Engkau tentukan dan berprasangka yang terbaik untuk semuanya.Engkau Yang Maha Kuasa atas segalanya dan berkehendak tidak ada yang tidak mungkin...

Minggu, 17 Oktober 2010

Ya Rabb..
Hamba-Mu yang melarikan diri telah kembali ke pintu-Mu..
Hamba-Mu yang telah berbuat maksiat telah kembali kepada perbaikan..
Hamba-Mu yang telah berdosa telah datang kepada-Mu dengan memohon maaf..

Maafkanlah aku dengan segala Kemurahan-Mu..
Terimalah permohonanku dengan keutamaan-Mu dan pandanglah aku dengan RahmatMu..

Ya Rabb..
Ampunilah dosa-dosaku yang telah lampau dan peliharalah sisa-sisa umurku..
Sesungguhnya kebaikan ada dalam kekuasaan-Mu dan engkau maha Pengasih dan Penyayang terhadap kami..

Di jalan ini, kita mencari ridha Allah swt, kita melangkah untuk meraih surga Allah swt, surga yang luasnya melebihi keluasan langit dan bumi..

Kita ingin meminang surga yang menjadi puncak dari rangkaian mimpi-mimpi kita, di mana kita ingin memperoleh ridha-Nya, cinta-Nya, yang menyebabkan kemenangan dunia dan akhirat..

Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran (QS. Al’Ashr:1-3)

Entah sudah seberapa jauh atau tambah menjauh diri ini dari-Mu Ya Rabb..
Ketika diri ini merasakan yang namanya 'cinta' sebuah kata yang sangat sederhana, namun dapat memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi proses perjalanan hidup ini..

Berawal dari Cinta, diri ini menjauh dari-Mu, berawal dari pemaknaan cinta, kemaksitan itu bermula..

Sungguh sebuah kata sederhana yang telah membawa dampak yang sangat tidak sederhana bagi diri ini..

Atas nama cinta kita dapat merubah suatu hal yang “diharamkan”, menjadi suatu hal yang “dihalalkan” menurut kita,..atas nama cinta diri ini memaklumi setiap hal yang dilakukan, bahwa ini merupakan suatu proses guna mendapatkan cinta yang sejati buat diri ini..

Ketika diri ini berbicara atas nama cinta, ketika ruhani ini ringkih karena cinta..

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. Ali ‘Imran:14)

Apakah kau masih ingin berbicara atas nama cinta, ketika Allah swt telah mengingatkan kita, melalui Surat Cinta-Nya, yang dijadikan pedoman hidup bagi kita dalam menjalani kehidupan di dunia ini..

Penafsiran Cinta yang telah membuat diri ini menjauh dari-Mu Ya Rabb, Cinta yang telah membuat diri ini bermaksiat pada-Mu, Cinta yang telah membuat diri ini berdosa pada-Mu, entah sudah berapa banyak kesalahan dan kekhilafan yang telah dilakukan diri ini, hanya karena cinta..

Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. At-Taubah:24).

Bahagia diri ini ketika memiliki cinta yang telah dipuja, dicari, dan bahkan dikejar, kemana pun cinta itu pergi dan berada, indah terasa ketika cinta masuk dan memenuhi relung hati kita, hingga hati pun tak dapat lagi membedakan mana yang ”haram” untuk diri ini, dan mana yang “halal” untuk diri ini dan karena cinta kita lupa pada-Nya..

Sesungguhnya Kebahagiaan itu adalah Anda hidup untuk fikrah kebenaran yang lahir dari aqidah yang sangat agung dengan kesadaran yang lurus, dari mana aku datang, ke mana aku akan pergi, untuk apa aku diciptakan dan apakah aku akan kembali. Aqidah akan menyebar ke dalam jiwa yang yakin, ia akan mengajarkan pemikiran yang lurus, menciptakan akhlaq yang terpuji dan ia mendatangkan manhaj yang benar. Kematangan aqidah bagi orang-orang yang bahagia merupakan asas dan sendi. Barang siapa yang hidup dengan memikul aqidah dan mengumandangkan sebutannya, Maka dialah orang yang berbahagia ” (DR. Yusuf Qardhawi)

Apakah kau masih akan terus, dan terus mengejar cinta, berbicara atas nama cinta, bahkan melupakan-Nya karena cinta?

Apakah tidak cukup, kesalahan, kekhilafan, kemaksiatan, dan kemudharatan yang kau timbulkan, karena cinta?

Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, (QS. Al Hujuraat:7)

NB: Maaf ketika diri ini Menjauh DariNya, melibatkan dirimu yang sedang menuju JalanNya

-DS-

Jumat, 15 Oktober 2010

tentang poligami...

Polygami yg dilakukan oleh Rasulullah bermuatan dakwah, demi menyelamatkan akidah perempuan yg dinikahinya, demi menyelamatkan Islam dan generasi penerus Islam yaitu anak-anak yatim para syuhada. Samasekali jauh dari nafsu dan syahwat. Benar bahwa semua hal yg dikerjakan Rasul tercinta adalah sunnah, tapi apakah semua lupa bagaimana Rasulullah marah sekali ketika Ali bin Abu Thalib hendak menikah lagi setelah beristri Fatimah putri tersayang Rasul SAW??? Apakah para bapak/suami lupa siapkah Ali?? Saya yakin semua tau, Ali adalah sepupu sekaligus menantu, tapi selain itu?? Dia adalah umat Muhammad SAW!!!! Siapa yg ga kenal Ali, dia seorang yg berjuluk ”Lautan Ilmu” memahami segala hal, memiliki segudang ilmu. Kenapa orang yg seperti itu masih dilarang oleh Rasul??!! Artinya umatnya ga akan pernah sanggup untuk melakukan polygami sprt yg dilakukan Rasul SAW sekalipun memiliki ilmu yg mumpuni bahkan orang yg setaraf Ali Bin Abu Thalib...

Islam sangat memuliakan perempuan, dengan menikah lagi tanpa ijin istri artinya meremehkan perempuan yg mencintai & katanya dicintai nya. Itu sama dengan menghilangkan kesetaraan gender yg diusung Islam sejak awal, padahal istri juga punya hak terhadap suami & punya hak untuk tidak disakiti fisik & mentalnya. Istri itu pendamping dalam susah & senang, setelah laki-laki menikahinya dia mempunyai hak untuk untuk mendapatkan kebahagiaan. Bukankah dengan menikah lagi artinya para bapak/suami telah menyakitinya?? Apakah ga ada lagi sunah-sunah lain yg bisa dijalani tanpa menyakiti orang-orang disekeliling kita terlebih orang yg kita sayangi?! Kenapa jika sunah nikah lagi orang begitu getol berlomba-lomba untuk mengerjakan, tetapi jika sunah menyantuni anak yatim & fakir miskin justru mundur teratur, bagaimanalah lagi jika diperintahkan jihad berperang melawan musuh Allah SWT...

Untuk para muslimah yg merasa kawatir ga mempunyai pasangan hidup, ingin juga merasakan & mencicipi kebahagiaan yg dirasakan oleh saudarinya, apakah tega melakukannya dg cara menyakiti saudarinya sendiri sesama muslimah?? Lalu kemudian berdalih bahwa saudarinya serakah tidak mau bagi-bagi kebahagiaan, kenapa anda ga infakkan seluruh harta anda supaya anda mencontohkan bahwa anda sendiri tidak serakah dengan keduniawian! Berbagi memang dianjurkan oleh Islam, tetapi masuk akalkah mengambil kebahagiaan orang disebut sbg berbagi? Adakah manfaat dari berbagi dengan cara menyakiti hati? Kalo memang belum ada jodoh di dunia ini, berusahalah untuk mendapatkannya di akhirat kelak, bukankah itu jauh lebih baik?? Bukankah Allah SWT sendiri yg akan menikahkan ahli surga yg belum sempat menikah ketika di dunia...??