Sabtu, 13 Oktober 2012

Cantik

        Definisi cantik itu relatif, dan menurut saya terlalu dangkal jika akhirnya hanya di standarkan dengan merek, warna kulit, bentuk tubuh atau IQ yang dimiliki. Namun tentu saja setiap orang mempunyai hak untuk memilih definisinya masing-masing. 

        Kali ini saya tiba-tiba tertarik untuk mengulas tentang "cantik", yang sebenarnya sudah ada di pikiran sejak dulu, hanya masih tertidur di sudut lobus frontal zona nyaman. Kemarin tidak sengaja saya menangkap adanya unsur "penghakiman" dari sikap seorang anak kecil. Saat itu saya sedang ikut sebuah kegiatan mengajar di suatu perkampungan kumuh daerah pinggiran kota besar Surabaya. 

        Mereka mengira bahwa anak yang patut di idolakan adalah sosok yang sering muncul di TV. Ya. Kotak hitam berukuran sekitar 20 inchi itu telah menjadi guru perilaku yang sangat menyenangkan bagi mereka. Tidak heran, setiap hari yang mereka lihat adalah orang-orang berkulit putih, tinggi, memakai pakaian warna warni kurang bahan, menari-nari dengan wajah sok imut, lalu menenteng gadget kemana-mana. Berteriak mengejek, menangis karena cinta, lalu melancarkan semua cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Jarang ada tayangan yang menampilkan kesederhanaan seperti "Keluarga Cemara" (film faforit saya dulu). 
             
      Imajinasi anak-anak kini telah tergusur boyband/girlband. Mereka kehilangan panutan sehingga melupakan makna sesungguhnya seperti apa anak yang baik, manusia yang cantik dll. Kebetulan yang saya ajar adalah anak-anak perempuan. Ingin sekali saya meluruskan kembali definisi kusut mereka tentang kepribadian. Apalagi wanita adalah ujung tombak pertama bagi kehidupan generasi selanjutnya. Akan di bawa kemana bangsa kita berawal dari seperti apa ibu mendidikmu. 
       
          Masalah ini begitu kompleks sehingga saya tertatih bagaimana menterjemahkan ke dalam bahasa mereka. Dunia asing pikiran anak-anak yang seperti panggung sandiwara, dimana dongeng menjadi alien bagi mereka, saya ingin masuk ke dunia mereka membawa seorang teman bernama "dongeng" untuk mendaur ulang mindset mereka. 

Dek... tahukah kamu...

Cantik adalah ketika kamu bersyukur atas semua hal tentang dirimu

Cantik adalah ketika bertutur lembut dan menatap kasih kepada kedua orang tua

Cantik adalah ketika kamu tidak menilai orang lain dari fisiknya..

Cantik adalah ketika kamu memilih untuk tidak marah (menjaga lisan) meskipun bisa melampiaskannya

Cantik adalah ketika menjaga diri agar tetap bersih dan rapi dalam kesederhanaan

Cantik adalah ketika kilauan air wudhu membasahi wajahmu

Cantik adalah ketika peluh mampu mengusir duka orang lain

Cantik adalah ketika tak ada suatu hal apapun yang mampu mengusik kebahagiaanmu

Cantik adalah ketika namamu membawa senyum bagi orang yang menyebutnya

Cantik adalah ketika semua orang sudah terlelap masih terjaga memohon pada sang Pencipta menyebut satu persatu doa

Jangan pernah mencela kekurangan fisik orang lain, semua ini adalah pemberian yang tidak bisa ditawar lagi. Kalau boleh memilih pastilah semua orang akan meminta bentuk yang sempurna pada setiap bagian tubuhnya.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar