Rabu, 12 Agustus 2009

Dibalik Kabut

Dengarkan bisik angin sendu
Kepada kabutnya sendiri
Namun mengapa angin hanya bertemu
Tak menyapa, hanya membisu
Walau sering kali kumelihat awan kelabu
Namun mengapa hujan mimpi tak kunjung bertamu
Membuat matahari menjadi rindu
Dalam kabut, Setetes embun bertemu
Dalam malam yang sunyi
Tanpa bunga, tanpa ilalang
Dan tanpa sapuan lembut angin sepoi
Jam tak mengerti
Mengapa malam harus berdentang
Memberi nyanyian pada bulan
Dan bintang yang menyebar bagai lautan
Jam tak kunjung mengerti
Mengapa fajar harus datang
Menuntun matahari pagi
Untuk bersinar sampai sore nanti

2 komentar:

  1. dan sang sore harus menyerah pada cakrawala senja
    yang menggulirkan putaran waktu
    kembali pada pelukan malam

    hahahahaha...... aku ra mudheng sakjane wi'...wi'....

    BalasHapus
  2. seandainya siang tidak mau berbagi dengan sang malam maka alangkah kacaunya dunia ini.aku mau dunia ini seimbang, ada siang ada malam, ada yulia azalea ada sami yusuf ha3 intine sik terkahir kuwi loh

    BalasHapus