Hidup ini tak akan lepas dari masalah. Satu-satunya cara adalah berdamai dengannya. Seperti layang-layang dengan angin. Ia tidak akan bisa terbang tinggi jika menyerah oleh terpaan angin. Ya. Mungkin ini yang kini sedang kurasakan, berdamai dengan hatiku sendiri, ketika kebahagiaan muncul bersamaan ia juga membawa peluang kekecewaan.
#1 Saat itu aku merasa lega karena sudah bisa lepas dari situasi lingkungan kerja yang dingin.
#2 datang harapan untuk kembali melanjutkan kuliah yang lebih tinggi nun jauh disana, untuk meciptakan dunia baru, persahabatan yang lebih luas, dan pengetahuan yang lebih terasah.
#3 ada deeh
Ketika roda itu mulai berputar, setiap senti permukaannya akan bergantian mengalami masa menukik naik menebas udara dan menghempas turun bersujud rebah ke bumi.
#1 ada deh nya mengecewakan
#2 Aku berusaha melupakan semua masalah yang berkenaan dengan rekan tempat kerjaku dulu, hingga pada setiap kawan yang bertanya ada apa ku jawab singkat, ingin kuliah aja.. dengan harapan sudahlah cukup sampai disitu kenangan yang hampir menghancurkan persahabatan kami. Aku juga tidak ingin membuka aibnya, dan kuharap ia juga melakukan yang sama untuk tidak saling membuka aib sesama muslim. Namun ternyata dari yang ku lihat, hampir semua adik tingkat yang praktik disitu tahu masalah kami. Hingga suatu ketika aku ingin melihatnya melalui situs jejaring sosial kami sudah UNFRIEND. Aku cukup syok. Mengingat kami pernah kuliah 1 kelas bersama selama 3 tahun, 1 tempat PKL yang sama selama 3 minggu yang menyenangkan dan semakin akrab, 1 kelompok, 1 kamar, dan pernah berbagi bed (aku ce dan dia ce). Kemudian setelah kami lulus kebingungan mencari tempat kerja, dan kebetulan aku mendapatkan kerja lebih dulu, ku ajak dia bekerja sama, kupilih dia diantara beberapa teman lain yang juga ingin bekerja sama, lagi. Sepertinya 5 bulan sudah terlewati dengan baik, namun ternyata ada beberapa kesalahanku yang baginya tidak dapat ditolelir lagi, dan itulah awal rapuhnya persahabatan ini, bukan karena cinta/orang ke 3.. Sangat sedih dan menyayangkan hal ini, memang aku hanya manusia yang tak akan pernah luput dari kesalahan, jika ingin menghancurkanku mudah saja setiap saat dengan membuka dan mengurai kesalahan-kesalahanku. Hingga aku memutuskan untuk keluar, tentu saja dengan berpamitan baik-baik, saling bersalaman dan meminta maaf atas semua salahku dengan harapan melanjutkan kuliah.. Aku ingin situasi lama seperti dulu, bercanda dan mendiskusikan kasus dengan hangat.
#3 tiba-tiba saja pihak kampus mengumumkan bahwa program S1 kebidanan alih jalur belum bisa dipastikan akan dibuka atau tidak, pengumuman baru akan muncul tanggal 28 Juli 2011, padahal jadwal ujian tulis dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2011. Kok bisa?!?!??? Serasa kalah perang sebelum bertanding, kenyataannya MAAF MEDAN PERANG SEDANG DALAM PERBAIKAN, SILAHKAN TUNGGU KEPASTIANNYA TANGGAL 28.Ya Allah apakah rencana-Mu kini.........................................
Padahal 1 bulan sebelum ini sudah membulatkan tekad untuk berhenti kerja juga. Meminta doa restu pada banyak saudara.. dan pada setiap orang yang bertanya kenapa keluar kerja? Mau melanjutkan kuliah dulu...
Tapi aku percaya, akan ada cahaya terang setelah hujan gelap.. Karna kehidupan ini adalah sebuah sistem berotasi yang sudah diatur dengan tingkat ketelitian tinggi. Allah mempunyai rencana yang terbaik untuk setiap hamba-Nya..
#1 Mungkin dia bukan yang terbaik untukku, mulai sekarang tidak boleh menaruh harapan terlalu cepat pada seseorang. Kekecewaan hanya ada manakala kita terlalu berharap bukan?
#2 Aku harus berusaha lagi untuk mengisi waktu luang dengan melamar kerja di tempat lain, dan berusaha menciptakan suasana kerja, menjalin kerja sama, dan persahabatan yang lebih baik.
#3 Aku berencana menambah ketrampilan dan kemampuan berbahasa. Harus lebih baik dan pintar.
Semoga Allah mengijinkan. Manusia boleh berencana tapi jika Allah sudah berkehendak lain? :) tetap berhusnudzan ma Allah....