Aku merepih hujan
Melesat ke langit lalu kembali ke pelukan bumi..
sukma tersenyum menangis mengais
Ia saksi
si kumal berteduh selembar daun
membasuh luka sepi angin
Ia saksi
di batang rindu ruh malam
saat ruang milikNya milikmu milikku
menyatu menyandar seuntai doa
Ia saksi
Kuasa merapuh dipukul masa..binasa
Panggungku panggungmu panggungNya
semesta berserah didekap menanti
disana
cahaya masih bermain lincah diantara titik air yang bertasbih
sekarang atau nanti, jika ragaku ditelan tanah
meninggalkan arti
Aku merepih hujan
Melesat ke langit lalu kembali ke pelukan bumi..
9 juli 2011
-di kamar-
Puisi ini diikutsertakan pada Kuis “Poetry Hujan” yang diselenggarakan oleh Bang Aswi dan Puteri Amirillis
::
BalasHapuswah, suka bikin puisi ta O_o
hihihi
terimakasih atas partisipasi sahabat dalam kuis Poetry Hujan..^^
BalasHapus*titik air yang bertasbih jatuh ke pelukan bumi...
@XG: iya... :)
BalasHapus@mb puteriamirilis: trmksih mbak..
hujan memang hal yang keren... :-)
BalasHapus@Sodhung: setuju!! ni hujan dah mulai menyapa malu2 di jogja..
BalasHapus